Monday

Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan D3 & Ners Lengkap 2019 Part 97

Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 97 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya


Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan D3 & Ners Lengkap 2019 Part 97
Uji Kompetensi Keperawatan

Uji Kompetensi Keperawatan Lengkap Contoh 


Dibawah ini terdapat 5 buah contoh soal uji kompetensi (UKOM) keperawatan lengkap dengan Kunci jawabannya


1. Seorang laki-laki berusia 44 th di bawa ke IGD dengan paska kecelakaan oleh petugas kepolisian. Hasil pengkajian di peroleh pasien mengalami penurunan kesadaran. data bunyi stridor, terdapat memar di daerah klavikula bagian atas sebelah kanan, lateralisasi ke kanan, pupil unisokor, raccoon eye +, orthorea dan rinorea +, echomosis dibelakang telinga +, reflek muntah +. TD; 100/80 mmHg, frekuensi nadi: 98x/menit, frekuensi napas 26x/menit.

Apakah tindakan untuk membuka jalan napas pada kasus tersebut?
A. Head tilt
B. Chin lift
C. Jaw thrust
D. Head tilt chin lift
E. Pemasangan OPA

Jawaban : C.
Pakai tehkik jaw trush karena klien mengalami trauma cervikal.. untuk itu kita harus membuka jalan nafasx
Ada yang bilang mengapa tidak pakai OPA ? Karena refleks muntah +



2. Seorang perawat melakukan kunjungan ke rumah seorang lansia (72 tahun). Berdasarkan pengkajian : klien mengalami penurunan fungsi penglihatan, berjalan dengan bantuan tongkat. Penerangan rumah klien remang-remang dan lantai tampak licin. Klien hanya tinggal berdua saja dengan anaknya dan anak klien juga sering pulang sore karena sibuk bekerja.
Berdasarkan kasus, apakah diagnosa keperawatan yang tepat ?

a.Intoleransi Aktivitas
b.Gangguan mobiltas fisik
c.Gangguan persepsi sensori : penglihatan
d.Resiko Jatuh
e.Resiko Cedera

Jawaban d.Resiko Jatuh



3. Seorang perempuan berusia 23 tahun merasa hamil 38 minggu datang ke RS dengan keluhan mules dibagian perut yang dirasakan menjalar sampai ke punggung, sudah keluar lendir bercampur darah sejak 1 jam yang lalu. Dari hasil pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 2 cm. Berada pada proses persalinan manakah klien?

a.      kala I fase laten
b.      kala I fase aktif
c.       kala II
d.      kala III
e.       kala IV

Kunci jawaban A kala 1 fase laten
R: Kalau kala 1 yaitu dri pmbukaan 1 - 10 atau lengkap.. Dibagi mnjadi 2 fase laten sma fase aktif.. Fase laten pmbukaan 1-3  dan fase aktif 4-10.


4. Seorang perawat menghadiri konferensi pendidikan tentang gaya kepemimpinan. Seorang kolega di konferensi tersebut yang bekerja pada sebuah pusat perawatan trauma menyatakan bahwa gaya kepemimpinan ditempatnya bekerja sangat beorientasi pada penugasan dan memiliki kendali penuh. Gaya kepemimpinan manakah yang digambarkan oleh perawat yg bekerja dipusat perawatan trauma itu?

A. Autokratik
B. Situasional
C. Demokratis
D. Laissez-faire
E. Birokratis

KUNCI JAWABAN : A
Gaya kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yg sangat beorientasi pada tugas dan memiliki pengendalian tinggi



5. Seorang perawat mendatangi ruangan pasien yang sedang dirawat di Ruang Perawatan Pasien Bedah, sebelumnya dia datang untuk menjelaskan tindakan kateter yang akan dilakukan pada pasien tersebut. Setelah berjumpa dengan pasien perawat berkata “sesuai dengan kesepakatan kita tadi pak, saya akan melakukan pemasangan kateter sebagai bagian dari persiapan operasi yang akan bapak jalani besok pagi”.
Pertanyaan soal: Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat?

Pilihan jawaban
a. Nonmaleficence
b. Beneficence
c. Autonomy
d. Veracity
e. Fidelity

KUNCI JAWABAN : E (FIDELITY)
  1. Otonomi (Autonomi) prinsi otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik,padahal terdapat gangguanatau penyimpangan
  2. Beneficience (Berbuat Baik) prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yan baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. Contoh perawat menasehati klien tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung.
  3. Justice (Keadilan) nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.
  4. Nonmaleficince (tidak merugikan) prinsi ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian transfuse darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus mengistrusikan pemberian transfuse darah. akhirnya transfuse darah ridak diberikan karena prinsi beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsi nonmaleficince.
  5. Veracity (Kejujuran) nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu. Contoh Ny. S masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. S selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien perawat tidak mengetahui alasan tersebut dari dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi dokter harus diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
  6. Fidelity (Menepati janji) tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.
  7. Confidentiality (Kerahasiaan) kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.
  8. Accountability (Akuntabilitasi) akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali. Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.


Sumber : KBS UKOM Keperawatan (D3 & Ners) Indonesia


Semoga Artikel Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan D3 & Ners Lengkap 2019 Part 97 ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan  kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.

Anda sekarang membaca artikel Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan D3 & Ners Lengkap 2019 Part 97 dengan alamat link https://ukom-ners.blogspot.com/2018/03/contoh-soal-uji-kompetensi-keperawatan_12.html

Note : Contoh Soal Uji Kompetensi Keperawatan D3 & Ners Lengkap 2019 Part 97 Tulisan dari blog ini bersumber dari beberapa website dan materi soal-soal lainnya. Dilarang melakukan Kopi Paste tanpa izin dari kami ataupun pemilik website sumber aslinya. Tulisan ini dibawah perlindungan DMCA Pro 2019 DMCA.com Protection Status

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon