Monday

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) D3 dan Ners Tahun 2018, 2019 Part 48

Berikut ini adalah Latihan Uji Kompetensi Perawat (UKOM) bagian ke 48 beserta kunci jawabannya serta pembahasannya

Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) D3 dan Ners Tahun 2018, 2019 Part 48
gambaran penyakit buerger disease

Uji Kompetensi Perawat


Terdapat 5 buah soal beserta kunci jawaban dan pembahasannya


1. Petugas memanggil petugas keamanan dan memasang restrain pada klien MRS dengan sukarelan namun menjadi berperilaku keserasan secara fisik maupun verbal saat meminta dipulangkan dari RS. Apa konsekuebsi huku yang terkait dengan intervensi yang dilakukan oleh perawat?
A. Menuduh
B. Menyalahkan
C. False Imprisonment
D. Berbohong
E. Melalaikan klien

Jawaban : C
Rasional: False imprisonment adalah tindakan yang bertujuan mengurungseseorang di tempat tertentu. Perawat dapatdituduh melakukan False imprisonment saat perawat melarang klien meninggalkan RS jika klien dengan sukarela MRS dan jika tidak ada pihak yang berwanang yang menemani klien. Penyiksaan atau pemenjaraan terkait denga pemasangan restrain pada klien di situasi yang tidak memenuhi kriteria untk melakukan intervensi tersebut. Menuduh atau menyalahkan tidak sesuai karena perawat tidak menulis maupun menyampaikan secara verbal membuat pernyataan tidak benartentang klien.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, konsekuensi hukumuntuk tidakan perawat terkait dengan prosedur MRS. Perhatikan kalimat MRS dengan sukarela akan membantu anda memilih jawaban terkait pencegahan klien yang telah MRS dengan sukarela. Pilihan jawaban yang lain tidak berhubungan dengan tindakan untuk menghalangi klien keluar RS.
Review: hak klien terkait prosedur MRS
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: jiwa
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar Pustaka: Keitner, Schwecke, Bostro (2011), p. 37; Varcarolis (2013), p. 89.



2. Perawat sedang menyiapkan rencana perawatan pada klien yang baru saja melahirkan janin yang 
telah meninggal. Manakah tindakan awak sebaiknya direncanakan perawat untuk memenuhi 
kebutuhan emosional klien dan pasangannya?
A. Izinkan anggota keluarga memberi nama pada bayi
B. Dorong klien untuk berbicara tentang janinnya yang meninggal
C. Izinkan klien dan pasangan untuk memeluk janin
D. Kaji persepsi klien dan pasangan terhadap peristiwa ini
E. Izinkan keluarga menangis terlebih dahulu sebelum memberikan intervensi

Jawaban : D
Rasional: Intervensi awal yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan emosional klien dan 
pasangan adalah mengkaji persepsi mereka tentang peristiwa ini. Meskipun pilihan A, B, C, dan 
E juga bisa menjadi bagia dari rencana perawatan, tetapi intervensi awal yang direncanakan 
terlebih dahulu adal mengkaji persepsi terhadap persepsi tersebut.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda “”awal.” Gunakan tahap-tahap proses 
keperawatan untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut. Ingat pengkajian merupakan tahap 
pertamadalam proses keperawatan.
Review: Intervensi keperawatan jika terjadi kematian janin
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan Kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: Psikososial
Sistem Tubuh: Kesehatan mental
Daftar pustaka: Lowdermilk (2013), p. 944-945; McKinney (2013), p. 565-566



3. Antagonis (H2)-reseptor histamin akan diresepkan untuk klien. Obat manakah di bawah ini yang 
merupakan antagonis histamin yang harus dipahami oleh perawat?
A. Antasida
B. Ranitidin
C. Esomeprazol
D. Lansoprazol
E. Metoclopramide

Jawaban : B
Rasional: Antagonis H2-reseptor menekan sekresi asam lambung, menurunkan gejala panas 
dalam perut, dan membantu mencegah komplikasi dari penyakit ulkus peptikum. Obat juga ini 
menekan sekresi asam lambung dan sering digunakan mengatasi penyakitulkus aktif, esofagitif 
erosif, dan kondisi hpersekresi patologis. Obat di pilihan jawaban yang lain adalah inhibitor 
proton pump.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, obat yang diklasifikasikan sebagai Antagonis 
H2-reseptor. Ingat bahwa obat denga nama yang berakhiran –din akan membantu anda 
menjawab pertanyaan. Pilihan A dan E merupakan antiemetik. Juga, ingat bahwa obat yang 
berakhiran –zole merupakan obat inhibitor proton pump.



4. Perawat mengkaji TTV bayi berusia 12 bulan dengan infeksi pernapsan dan tercatat bahwa 
frekuensi pernapasannya 35x/menit. Berdasarkan temuan ini, tindakan manakah yang paling 
tepat?
A. Berikan oksigen
B. Dokumentasikan temuan
C. Beritahu dokter yang bertanggung jawab
D. Kaji ulang pernapasan setiap 15 menit
E. Cek TTV

Jawaban : B
Rasional: Frekuensi normal pada bayi usia 12 bulan adalah 20-40x/menit. Frekuensi nadi apikal 
adalah 90-130x/menit, dan tekanan darah rata-ratanya 90/50 mmHg. Perawat akan 
mendokumentasikanhasil temuannya.

Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan data yang ada pada pertanyaan dan catat kata 
penandanya paling tepat. Ingat kembali TTVnormal pada bayi dan mengetahui bahwa frekuensi 
normal pernapasan yang teridentifikasi pada pertanyaan masih dalam batas normal akan 
menunjukkan anda pada jawaban yang tepat.
Review: TTV normal pad bayi
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Pernapasan
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 238. 243.




5. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat di RS dengan hemiparese dextra. Menurut keluarga, 
awalnya pasien didapatkan jatuh lemas dan tampak pucat. Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun 
masih bisa kontak. GCS E3M6Vx. TD : 130/70mmHg, N=83x/mnt, P=18x/menit. Hasil pengkajian tonus dan 
kekuatan otot menurun pada sisi kanan. CT Scan didapatkan infark cerebri sinistra dan proses atrofi serebri. 
Hasil EKG : Atrial Fibrilasi

Pertanyaan soal
Apakah diagnosa keperawatan utama kasus diatas ?
Pilihan jawaban
A. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
B. Hambatan mobilitas fisik 
C. Hambatan komunikasi verbal
D. Kerusakan mobilitas fisik
E. Penurunan curah jantung

jawaban A
Referensi
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing clinical management 
for positive outcomes. 8th edition. St. Louis, Missouri:
Herdman, T. H. (2012). NANDA international nursing diagnoses: definitions &
classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.
Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L., (2006). Medical-surgical nursing critical 
thinking for collaborative care. Philadelphia: Saunders Elseviers.
Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 3, volume 8. Jakarta, EGC.
Wilkinson,J & Ahern, N (2013). Buku Saku Diagnosis Keperawata dengan NIC dan 
NOC. Diagnosa NANDA.Ed.9. EGC. Jakarta.


Semoga Artikel Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) D3 dan Ners Tahun 2018, 2019 Part 48 ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan  kami do'a kan yang belajar soal-soal Uji Kompetensi (UKOM) disini ketika menghadapi UKOM sesunggunya dapat LULUS semua, aamiin.
Anda sekarang membaca artikel Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) D3 dan Ners Tahun 2018, 2019 Part 48 dengan alamat link https://ukom-ners.blogspot.com/2018/01/contoh-soal-uji-kompetensi-ukom-d3-dan.html

Note : Contoh Soal Uji Kompetensi (UKOM) D3 dan Ners Tahun 2018, 2019 Part 48 Tulisan dari blog ini bersumber dari beberapa website dan materi soal-soal lainnya. Dilarang melakukan Kopi Paste tanpa izin dari kami ataupun pemilik website sumber aslinya. Tulisan ini dibawah perlindungan DMCA Pro 2019 DMCA.com Protection Status

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon